TELAAH CONTOH KASUS SUDUT PANDANG CRT
Bapak/Ibu guru telah mempelajari konsep pendekatan CRT. Kini saatnya Bapak/Ibu guru mengajak rekan sesama guru/kepala sekolah/pengawas untuk dapat melakukan studi kasus bersama. Diskusikan alternatif solusi kedua contoh kasus di bawah ini dari sudut pandang penerapan CRT.
Contoh Kasus 1
Pak Surya adalah guru matematika. Pekan ini Pak Surya akan menyampaikan materi mengenai perkalian. Sekolah Pak Surya berlokasi dekat dengan pasar dan sebagian besar dari orang tua peserta didik merupakan pedagang. Bagaimana kegiatan pembelajaran yang sebaiknya dirancang oleh Pak Surya dengan menerapkan
pendekatan CRT
Memahami konteks siswa
Latar belakang: Siswa memiliki pengalaman sehari-hari terkait dengan pasar, seperti menghitung keuntungan, kerugian, menimbang barang dan memberikan kembalian.
Minat dan kebutuhan: Siswa mumgkin tertarik pada konsep matematika yang berkaitan dengan bisnis, uang dan transaksi jual beli
Tujuan pembelajaran
1. Siswa dapat memahami konsep perkalian dalam konteks nyata
2. Siswa dapat menerapkan perkalian dalam menyelesaikan masalah sehari-hari yang berkaitan dengan perdagangan
3. Siswa dapat mengembangkan sikap positif terhadap matematika
Kegiatan Pembelajaran
1. Pembukaan:
Ajak siswa berdiskusi: “Siapa di antara kalian yang pernah membantu orang tua berjualan di
pasar? Apa saja yang kalian lakukan?”
Hubungkan dengan materi:”Kalian pasti sering menghitung jumlah barang yang dijual, bukan? Nah, hari ini kita akan belajar tentang perkalian yang sangat berguna dalam menghitung banyak barang.”
2. Kegiatan Inti
Permainan toko
Bagi siswa menjadi kelompok-kelompok kecil
Setiap kelompok menjadi sebuah toko dengan berbagai macam barang(bisa menggunakan benda- benda di sekitar kelas atau gambar)
Setiap kelompok membuat daftar harga barang
Siswa bergantian menjadi pembeli dan penjual
Guru memberikan soal cerita yang berkaitan dengan pembelian barang dalan jumlah banyak
Siswa menyelesaikan soal dengan cara berhitung dan mencatat hasilnya.
Contoh Kasus 2
Ibu Nisa adalah guru Bahasa Sunda. Ibu Nisa menemukan bahwa peserta didiknya berasal dari berbagai suku dan hanya sebagian kecil yang merupakan Suku Sunda. Sebagian besar mereka mengalami kesulitan untuk mengikuti pembelajaran tersebut. Bagaimana strategi yang dapat dilakukan Ibu Nisa untuk dapat menciptakan
pembelajaran yang menyenangkan dengan menggunakan pendekatan CRT?
1. Menciptakan lingkungan kelas yang inklusif
Jembatan budaya: Meminta setiap siswa membawa satu benda yang mewakili budaya mereka dan menceritakan makna benda tersebut
Kosakata inklusif: Gunakan kosakata yang netral dan tidak bias terhadap suku tertentu. Hindari menggunakan istilah yang hanya dipahami oleh satu kelompok budaya.
Contoh yang beragam: Ketika memberikan contoh dalam pembelajaran pilih contoh yang berasal dari berbagai budaya.
2. Menggabungkan budaya dalam materi pelajaran
Kisah rakyat: Gunakan kisah rakyat dari berbagai daerah sebagai bahan bacaan
Lagu daerah: Ajarkan lagu-lagu daearah dari beberapa provinsi.
Permainan Tradisional: Mainkan permainan tradisional dari berbagai daerah
3. Menggunakan pendekatan pembelajaran yang beragam
Pembelajaran kooperatif: Bagi siswa menjadi kelompok-kelompok kecil yang heterogen (beda suku) Tugas kelompok dapat membuat presentasi tentang budaya mereka masing-masing
Proyek Budaya: Minta siswa membuat poster tentang makanan khas derah
Pembelajaran berbasis masalah: Ajukan masalah yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari siswa lalu minta mereka mencari solusi Bersama.
Contoh kegiatan pembelajaran:
a. Membuat kamus mini: Minta setiap siswa untuk membuat kamus mini yang berisi kata-kata Sunda dan terjemahannya dalam bahasa daerah masing-masing
b. Membuat dongen bergambar: Siswa membuat dongeng bergambar dengan menggunakan bahasa sunda
c. Membuat permainan bahasa: Siswa membuat permainan bahasa sunda seperti tebak kata atau sambung kata
Sangat menginspirasi
BalasHapus